Senin, 10 Maret 2014

Di Tembi

Tepatnya 6 Oktober 2013 sekolah mengadakan kegiatan untuk seluruh siswa-siswi kelas X pendalaman Bahasa Inggris di Kampung Inggris, Tembi, Bantul, Yogyakarta dan bekerja sama dengan FEE Centre (Future English Education Centre). Dan kakak-kakak dari FEE Centre adalah guru kami yang mengajari Pelajaran Bahasa Inggris. Jadi selama seminggu kami hanya belajar Bahasa Inggris disana tidak ada matematika dan yang lain. Senangnya sekali rasanya hehe.. Kami juga menginap di homestay (rumah-rumah penduduk) selama seminggu disana.. Di tembi sejuk sekali karena banyak sekali sawah-sawah yang hijau, pepohonan yang tinggi-tinggi seperti, pohon kelapa, mangga, dll.. Ternyata disana banyak turis asing yang berkunjung atau bertempat tinggal sementara disana. Ada sekitar 13 pengajar dari FEE Centre,mereka semua masih muda, mereka juga berasal dari berbagai daerah. Kami memanggil mereka sebutan dengan sebutan "mister" didepan nama mereka, karena mereka semua laki-laki. Cara mengajar mereka semua pun berbeda-beda. Adanya yang saat mengajar si "mister"nya serius padahal sebenarnya dia orangnya humoris, seperti Mr. Coy guru yang mengajar dikelas ku dan juga dia yang sebgai wali kelasku. Ada juga mengajarnya sambil ngelawak, jadi mengajarnya serius tapi dibuat santai. Seperti Mr. Aril (nama samaran, soalnya aku lupa nama aslinya hehe...). Mr. Aril ini sangat PD (Percaya Diri) wajahnya mirip dengan ARIEL NOAH, kenyataannya sih sama sekali nggak mirip hehehe..... Dan satu lagi (aku lupa namanya), mister ini mengajarnya seperti Mr. Aril serius tapi dibuat santai.. Kami semua dibagi menjadi beberapa kelas, aku berada dikelas 6. Dikelas 6 diajari oleh 3 guru (yang sudah aku sebutkan diatas tadi ya..) Disana bukan hanya belajar satu minggu full, tetapi juga ada "games"nya. Nanti di "games" tersebut kami harus melewati beberapa pos yang sudah disediakan, dan jika tidak berhasil menjawab atau tidak berhasil bermain "games" tersebut dengan diberikan beberapa menit waktu, maka akan diberi hukuman yag telah disediakan seperti bedak, tepung, lipstik, di satu pos tersebut ada snack timenya berupa permen dari air gelas mineral. Jarak antar satu pos dengan pos yang lain lumayan jauh, jadi bisa kebayangkan gimana rasanya?? Yaaa... walaupun capek tapi sangat menyenangkan karena bisa dapat pengalamannya.. Oiya pertanyaan-pertanyaan sudah pasti menggunakan Bahasa Inggris, dalam menjawab pun demikian. Dan ini pengalaman yang tak terlupakan di kelas X... (foto yang diatas itu kelompok aku dalam "games" tapi kurang 2 orang dan yang sebelah kanan ialah Manager dari FEE Centre)

Minggu, 09 Maret 2014

Saat OBB

Saat itu seluruh siswa-siswi kelas X Man Yogyakarta 1 selama seminggu wajib mengikuti OBB (Orientasi Baris Berbaris) alias tonti. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk disiplin. Supaya kami sebagai siswa-siswi yang baru di Man Yogyakarta 1 bisa dilatih untuk menjadi orang yang disiplin. Ada satu hal yang tidak menyenangkan, kakak pembimbingnya galak-galak, banyak yang mereka itu bukan 'galak' tapi 'tegas'. Tapi aku nggak bisa bedain mana 'galak' mana yang 'tegas'. Saat mengikuti OBB siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut wajib membuat taser (semacem nemtek) dengan tulisan dan ukuran yang benar, memakai sepatu hitam, memakai kaos panjang putih polos, memakai celana training hitam, membawa handuk kecil. jika dari salah satu barang tersebut salah (seperti taser) atau tidak bawa (seperti handuk kecil) akan dapat hukuman. Ya... contohnya aku, saat itu aku salah dalam membuat taser, lalu salah membawa handuk kecil. akhirnya aku dan teman-temanku yang lainnya yang juga salah ataupun tidak bawa sama sekali di hukum, pertamanya ditanya alasannya masing-masing sambil kakak pembinanya antara marah dan tegas (aku masih nggak ngerti) Sungguh lelah sekali menjalani Orientasi Baris Berbaris ini. Dilaksanakan selama kurang lebih seminggu, latihannya langsung pulang sekolah dan dibawah panas terik matahari. Akhirnya hari pertama, kedua, ketiga sudah terlewati. Saat hari keempat diumumkan ada perlombaan untuk tiap-tiap kelas. Yang diadakan pada hari keenam dan akan diumumkan langsung pemenangnya pada hari itu juga. Intinya setiap kelas akan menampilkan materi baris berbaris yang sudah diajarkan masing-masing oleh kakak pembimbingnya dari hari pertama, dan yang akan dinilai adalah kekompakan, materi apa saja yang sudah diajarkan, dan dinilai oleh juri dari kakak-kakak alumni Man Yogyakarta 1. Waktu cepat sekali berlalu, aku dan teman-teman pun semakin semangta berlatih baris berbaris dan semakin kompak. Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Hari Sabtu seperti biasa pulang sekolah, semua siswa-siswi kelas X berkumpul di lapanagan untuk mengikuti lomba OBB dan hari itu adalah hari terakhir kalinya. Lomba pun dimulai, sebelumnya masing-masing kelas mengambil nomor urut lomba yang diwakilkan oleh satu orang. Syukurlah.... kelasku tidak dapat urutan pertama. Jadi masih ada kempatan untuk latihan lagi. Tak terasa giliran kelasku yang akan menampilkan baris berbaris di depan juri. aku merasa deg-degan saat ingin tampil, namun sepertinya bukan hanya aku... Akhirnya selesai sudah penampilan baris-berbaris kelasku. Tetapi aku, teman-teman, dan kakak pembimbingku merasa pesimis tidak akan menang. Karena banyak kesalahan-kesalahan yang kami lakukan. Namun takdir berkat alain, saat diumumkannya pemenang lomba baris-berbaris, pembawa acara menyebutkan bahwa pemenang OBB juara 2 adalah XD!!!! Kami semua tidak menyangka dan kami merasa bahagia sekali, karena kami berhasil menjadi pemenang walau juara 2, tetapi kami bersyukur. Alhamdulillah...

Ke Gunung Merapi

Tanggal 23 Agustus 2012 beberapa hari seusai lebaran, aku bersama saudaraku pergi ke Kaliurang tepatnya ingin mengujungi tempat “Si Mbah Marijan” alias gunung Merapi. Ya... walaupun tidak naik ke gunung Merapinya. Kami menyewa mobil jip dan dikemudikan oleh seorang sopir untuk menuju ke tempat dibawahnya gunung merapi yang jaraknya masih puluhan kilometer. Kami semua memakai masker ketika menuju tempat tersebut, saat diperjalan pemandangannya cukup indah walaupun hanya ada rerumputan dan pepohonan yang masih tumbuh sejak meletusnya gunung Merapi tahun 2010, jalannanya pun begitu rata, walau ada beberapa jalan yang tidak rata karena terdapat beberapa bebatuan. Dan terdapat juga rumah-rumah yang sudah hancur akibat letusan gunung Merapi, entah kemana pemilik rumah-rumah tersebut... Kira-kira dari Kaliurang sampai Kaliadem mengahabiskan waktu yang cukup lama. Terasa gersang sekali karna hanya ada bebatuan dan pasir-pasir yang menutupi tanah disana. Tetapi sudah banyak sekali pengunjung yang tujuannya sama, ingin melihat dengan jelas puncak gunung Merapi walaupun jaraknya masih puluhan kilometer dari puncak tersebut. Disana ada semacam warung kopi, karena memang tempatnya dingin sekali, ada penjual tanaman dan bunga-bunga khas gunung Merapi, dan terdapat pula wc umum. Kata pak sopir (yang mengendarai mobil jibku ini), jika ingin melihat puncak gunung Merapi tidak bisa setiap hari hanya hari-hari tertentu dan waktu tertentu kita bis melihatnya. Karena puncak gunung Merapi tertutup oleh awan. Namun pada hari itu, aku bersyukur sekali bisa melihat melihat puncak gunung Merapi begitu jelas, dan terasa dekat. Seperti yang terlihat pada foto diatas tersebut. Lebaran saat itu sangat menyenangkan dan tak terlupakan bagiku...